Strategi Rocketindo Dampingi Merek Asing ke Pasar Indonesia

Jakarta, tvOnenews.com - Rocketindo selama kurang lebih delapan tahun telah berperan sebagai penggerak bagi merek-merek asing untuk mencapai konsumen Indonesia.  Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Rocketindo Daniel Liu mengatakan pihaknya menyediakan solusi end-to-end seperti manajemen media sosial, optimaliasasi pemasaran digital, manajemen e-commerce, kolaborasi dan siaran langsung bersama key opinion leader (KOL), saluran perdagangan fisik dan representatif penjualan, serta logistik dan kepatuhan regulasi. 

Penawaran kepatuhan regulasi oleh Rocketindo mempermudah merek-merek internasional mengantongi izin impor, deklarasi bea cukai, serta dokumen-dokumen resmi lainnya.  Rocketindo telah bekerja sama dengan berbagai merek asal Taiwan, Jepang, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat dalam bidang tersebut selama hampir satu dekade. 

“Rekam jejak Rocketindo sudah terbukti dalam menyediakan layanan end-to-end yang efisien, akurat, dan komprehensif bagi merek-merek asing. Dengan tim pengatur internal termasuk apoteker, petugas regulasi, dan pengacara korporasi, Rocketindo menawarkan layanan konsultasi terkini,” ungkap Daniel di Jakarta, Senin (22/4).  Menurut Daniel, keahlian Rocketindo dalam menerjemahkan regulasi-regulasi lokal di Indonesia menjadi solusi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh merek-merek asing.
"Serta pengalaman luas bekerja dengan perusahaan ekspedisi lokal dan petugas bea cukai untuk menyederhanakan proses impor telah berhasil mendampingi sejumlah merek memasuki pasar Indonesia,” tambahnya. 
Di saat yang bersamaan, Indonesia menduduki peringkat 73 dalam hal kemudahan berusaha, berdasarkan Doing Business 2020, indeks terbaru Bank Dunia.  Indonesia menduduki peringkat 120 pada 2013. Selain itu, menurut ASEAN Briefing, Indonesia telah mengalami kemajuan perihal prosedur impor dan ekspor, mengingat Indonesia mengejar posisi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045. 

Selain perkembangan positif yang telah disebutkan di atas, pasar e-commerce Indonesia telah menjadi salah satu yang terbesar di dunia.  Berdasarkan Administrasi Perdagangan Internasional di bawah pemerintah Amerika Serikat, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan mencapai US$86,81 miliar pada tahun 2028. Pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 10,4 persen, perkiraan angkanya mencapai USD 52,93 miliar pada 2023.
Perkembangan tersebut berhasil merefleksikan perubahan positif pemerintah Indonesia perihal regulasi setempat yang menyesuaikan lingkungan bisnis.  Namun, meski terdengar menarik, proses ini memiliki sejumlah tantangan: pemahaman budaya, aturan yang berlaku, kompleksitas logistik, serta preferensi konsumen lokal. 

“Saya ingin menekankan bahwa keahlian kami dalam hal kepatuhan regulasi telah tercermin dalam keberhasilan kami dalam menjual bahkan pada tingkat harga yang lebih tinggi. Kami tidak hanya menyediakan akses pasar tetapi juga membangun basis konsumen berdedikasi di Indonesia,” ujar Daniel.